Cerita semut dan belalang mengandung sebuah pesan yang penting untuk dipahami oleh anak-anak. Dalam kisah pendek tersebut diceritakan tentang seekor belalang yang malas dalam bekerja karena menganggap musim selalu subur dan makanan melimpah. Namun keadaan berbalik saat musim berganti.
Menerapkan Amanat dari Cerita Semut dan Belalang ke Anak-Anak
Mengambil pelajaran dan melatih anak untuk memiliki karakter yang baik akan sangat mendukung tumbuh kembang optimalnya. Terutama pada kepekaan perasaan dalam menghadapi situasi serta berusaha untuk memiliki rasa empati terhadap sesama. Berikut cara menerapkan amanat cerita.
1. Belajar Merespon Lingkungan dan Teman di Sekitar
Melalui cerita tersebut orang tua dapat mengarahkan anak agar menjadi pribadi yang memiliki simpati terhadap lingkungan dan teman-teman. Misalnya dengan mengajak anak untuk memberikan respon jika terdapat teman atau saudaranya yang kesulitan.
Rasa empati juga dapat tumbuh jika orang tua menjelaskan bagaimana perasaan orang lain dalam kesusahan. Kemudian menarik perhatian anak untuk memberikan bantuan dengan sukarela. Anak perlu memahami jika bantuan yang diberikan sangat akan sangat berarti bagi temannya.
2. Belajar Berbagi
Saat anak bersedia untuk menolong maka hal tersebut merupakan kesempatan emas untuk mengajarinya konsep berbagi. Ajaklah anak untuk melihat apa yang dimilikinya dan dapat dibagi kepada orang lain. Si kecil perlu mengetahui bahwa bantuan yang diberikan dapat bermanfaat untuk sesama.
Dalam cerita semut tersebut juga dikisahkan bahwa para semut menolong belalang dan membagikan makanan yang dimilikinya. Adapun menggunakan apa yang dimiliki oleh anak untuk dibagikan akan membantu memahamkannya tentang kepemilikan.
3. Belajar Menabung dan Mempersiapkan Hari Esok
Sedangkan melalui perilaku belalang anak perlu memahami bahwa yang dilakukannya pada awal cerita tidak benar. Sikap tersebut adalah bermalas-malasan dan tidak bekerja keras untuk mempersiapkan musim kemarau atau musim dingin di mana tidak ada makanan yang mudah untuk didapatkan.
Oleh sebab itu karena kemalasannya belalang pun tidak memiliki persediaan makan saat dibutuhkan. Dengan demikian sang anak perlu belajar bahwa berhemat dan melakukan persiapan untuk hari yang akan datang menjadi hal penting. Misalnya dengan melatih untuk menabung uang saku.
4. Belajar Untuk Membangun Persahabatan Dengan Teman yang Berbeda
Dengan kebaikan hati semut yang mau berbagi kepada belalang, maka tersimpan pesan bahwa pertemanan bisa dilakukan terhadap siapapun. Meski teman tersebut berbeda dari si anak. Hal ini juga mengajarkan konsep berbagi tanpa pilih-pilih, sehingga anak sadar bahwa siapapun pantas untuk ditolong.
Pada cerita tersebut semut dan belalang pun hidup berdampingan dengan baik dan bahagia. Bahkan belalang dapat mengambil hikmah dari perbuatan sebelumnya yang begitu malas untuk bekerja. Belalang pun sadar bahwa pekerja keras sangat penting untuk mempersiapkan masa depan.
5. Belajar Untuk Memperbaiki Setiap Kesalahan
Perilaku belalang pada cerita tersebut menunjukkan bahwa kesalahannya dapat diperbaiki. Hal ini juga menggambarkan jika siapapun yang memiliki perilaku salah sebelumnya sangat mungkin untuk memperbaiki diri di kemudian hari.
Orang tua juga dapat mengajarkan kepada anakĀ agar dirinya memperbaiki kesalahan yang dibuat, serta tidak menjadikan kesalahan sebagai suatu titik yang menghentikannya untuk bangkit. Kemudian meniru perilaku baik orang lain, misalnya saja semut yang suka bekerja keras.
Demikian informasi tentang konsep untuk menerapkan amanat pada cerita semut dan belalang. Mengulas kembali cerita dengan penjelasan orang tua sekaligus mengambil pesan yang tersirat, akan membantu menjadikan anak pribadi yang aktif, mandiri dan berkarakter. Semoga bermanfaat.